Sedikit tips dari Dr.Sri Nilawati
Anak yang aktif secara fisik akan memiliki kesempatan memperoleh koordinasi lebih baik dibandingkan anak yang tidak aktif. Untuk itu berilah anak kesempatan untuk mengexplorasi berbagai gerakan yang mungkin dilakukan dalam suatu pengalaman aktifitas fisik. Gerak yang dilakukan dalam aktifitas fisik terjadi begitu saja, tetapi membutuhkan adanya sistem saraf yang baik. Sistem saraf merencanakan, menginisiasi dan mengkoordinasikan seluruh gerakan yang ada dalam kegiatan aktifitas sehari-hari. Aktifitas Fisik Dan Exercise
Aktifitas fisik merupakan bagian dari exercise walaupun tidak semua aktifitas fisik dapat digolongkan sebagai exercise. Aktifitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dilakukan oleh otot-otot lurik dan menghasilkan pengeluaran sejumlah energi yang dinyatakan dalam kilo-kalori. Berbagai jenis pekerjaaan, kegiatan pada waktu luang serta aktifitas rutin sehari-hari, termasuk dalam aktifitas fisik. Bila aktifitas fisik dilakukan secara teratur dapat meningkatkan kesehatan.
Exercise adalah suatu bentuk aktifitas fisik, yang terencana, mempunyai struktur, melibatkan gerak tubuh yang berulang-ulang serta ditujukan untuk meningkatkan atau memelihara satu atau lebih komponen kesegaran jasmani.
Setiap anak membutuhkan aktifitas fisik dan exercise untuk perkembangan dan kesehatan anak saat ini maupun waktu diakan datang. Melakukan aktifitas fisik atau exercise secara teratur sejak masa anak-anak akan menumbuhkan perilaku hidup sehat yang diharapkan dapat terus berlanjut sampai dewasa. Mamfaat melakukan aktifitas fisik dan exercise selain untuk memelihara berat badan, pertumbuhan dan perkembangan tulang, perlindungan terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah juga untuk perkembangan mental. Olahraga permainan termasuk dalam exercise. Dalam melakukan kegiatan olahraga permainan, anak belajar untuk mengembangkan keterampilan fisik, kemampuan menyusun taktik dan strategi, juga memupuk perkembangan mental anak untuk menjadi pemenang yang baik atau menerima kekalahan tanpa harus frustasi.
Sistem saraf
Seluruh aktifitas dalam tubuh dipengaruhi oleh sistem saraf. Saraf membentuk suatu jaringan yang akan menerima dan mengantarkan implus listrik keseluruh bagian tubuh. Sebagi unit dasar dari sistem saraf adalah neron yang terdiri dari soma dan axson. Neron membentuk cabang yang disebut dendrite dan axon sehingga terjadi hubungan antar sel yang memungkinkan saling berkomunikasi. Fungsi dendrite menerima informasi. Sewaktu anak dalam masa pertumbuhan jumlah dndrit juga bertambah. Lingkungan yang sesuai, nutrisi yang baik serta pengalaman akan meningkatkan jumlah dendrite. Setiap sel mempunyai satu axon yang akan membawa informasi dari sel ke sel yang lain, ke otot, kulit, mata, telinga, hidung, dan struktur lain dalam tubuh. Informasi yang dibawa ke otot akan memberitahukan pada otot harus bergerak.
Sistem saraf dalam tubuh manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Otak yang merupakan bagian dari sistem saraf pusat terbagi atas dua bagian, sisi kanan mengontrol tubuh bagian kiri, mata dan telinga kiri. Sedang sisi kiri mengontrol tubuh bagian kanan, mata dan telinga kanan. Kedua bagian otak tersebut dihubungkan oleh corpus callosum yaitu sekelompok serabut saraf.
Sistem saraf bersifat unik oleh karena kemampuannya untuk menghasilkan gerakan yang kompleks. Sistem saraf menerima ribuan infomasi yang berasal dari berbagai sistem sensori yaitu siste vestibuler, visual, auditori, taktil, dan proprioseptiv. Semua informasi diintegrasikan untuk menentukan bagaimana respon yang akan dilakukan tubuh. Informasi dapat dalam bentuk sensasi atau stimulus. Stimulus dapat berasal luar misal melihat, dapat juga berasal dari dalam seperti nyeri, gerakan otot. Makin banyak anak memperoleh berbagai variasi pengalaman sensori makin baik perkembangan otaknya, sehingga membentuk hubungan antar neron yang semakin banyak. Hubungan tersebut akan meningkatkan kemampuan anak menggunakan informasi yang masuk.
Otak bekerja sebagai computer yang mengintegrasikan seluruh informasi yang masuk, memilih respons yang sesuai, kemudian mengintruksikan bagian tubuh yang terlibat untuk melakukan aktifitas. Oleh sebab itu sistem saraf membentuk hubungan penting yang memungkinkan adanya komunikasi dan koordinasi dari berbagai jaringan tubuh. Idealnya waktu anak mulai merangkak, anak mulai belajar sinkronisasi dan integras informasi sehingga ke dua belahan otak tersebut dapat bekerja sama secara harmonis dan terkoordinasi dalam kehidupan selanjutnya.]
Melakukan aktifitas fisik secara teratus akan menambah hubungan antar neron dan memperkuat jaringan saraf. Terbentuknya jaringan saraf merupakan respons langsung terhadap pengalaman hidup. Pada waktu tumbuh, kehidupannya sehari-hari.
Aktifitas Fisik Dan Optimaslisasi Fungsi Otak
Kesehatan dan kesegaran jasmani dapat dibangun dengan melakukan aktifitas fisik secara teratur. Kesehatan dan kesegaran jasmani diperlukan untuk mengembangkan hubungan antar neron yang sangat berguna untuk meningkatkan kemampuan otak dalam menunjang keberhasilan anak belajar di kemudian hari. Berbagai aktifitas fisik dalam bentuk permainan ataupun exercise dapat menimbulkan kesenangan dan memberi efek terhadap peningkatan derajat kesehatan serta kesegaran jasmani.
Salah satu bentuk aktifitas fisik atau exercise yang membantu optimalisasi otak adalah Brain Gym yang terdiri dari rangkaian gerak yang sederhana. Gerakan ini disusun oleh Dennison dengan pemahaman bahwa otak merupakan 3 dimensi yaitu kiri-kanan (Laterality Dimension), muka-belakang ( Focusing-Dimension). Dimensi Kiri-Kanan (Lateralitas Komunikasi). Kemampuan untuk mengintegrasikan kedua belahan yaitu belahan kanan dan kiri, dapat ditingkatkan dengan melakukan aktifitas fisik yang menyilang/menyebrang garis tengah. Misalnya berjalan kaki dengan menyilangkan kedua tangan secara berlawanan. Gerakan ini bermamfaat antara lain untuk meningkatkan kemampuan menulis, mendengar dan melihat.
Dimensi Muka-Belakang (Pemfokusan-Pemahaman) : Merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan otak bagian depan (frontal lobes) dengan otak bagian belakang (brain stem). Kemampuan untuk menerima informasi yang baru serta kemampuan untuk mengekspresikan apa yang telah diketahui dapat ditingkatkan dengan melakukan aktifitas fisik yang berbentuk peregangan misalnya dengan menggulirkan kepala kekanan dan kekiri. Gerakan ini bermamfaat antara lain untuk meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan berfikir.
Dimensi Atas-Bawah (Pemusatan, pengaturan) Merupakan kemampuan untuk mengintegrasikan sistem limbic yang berkaitan dengan proses berfikikir secara abstrak. Kemampuan ini penting untuk mengaktifkan hubungan antar neron agar iformasi ke otak maupun sebaliknya berfungsi dengan baik. Kemampuan ini dapat ditingkatkan dengan minum cukup air, melakukan pijitan dan tarikan pada daun telinga. Gerakan ini penting untuk meningkatkan hubungan antara tubuh dan otak.
Brain kids |
Berbagai bentuk aktifitas fisik yang sederhana tersebut bisa dilakukan secara teratur akan meningkatkan integrasi dari ke tiga dimensi otak dalam arti otak dapat berfungsi secara optimal sehingga anak dapat belajar dengan baik. Oleh sebab itu tidaklah salah bila Dennison mengatakan bahwa “movement is the door to learning. Mulailah bergerak secara aktif oleh karena gerakan merupakan pintu masuk untuk belajar. @. Usia Dini.
Power by @2011 www.kumara-indonesia.co.cc
Advertisment